Salah satu kisah paling menggugah dalam tragedi Karbala adalah kisah Hurr bin Yazid al-Riyahi. Ia adalah komandan pasukan yang pertama kali menghadang langkah Imam Husain menuju Kufah. Di hari Asyura, ketika kebenaran telah tersingkap dengan jelas dan suara nurani memanggilnya, ia memilih berpaling dari barisan musuh dan bergabung dengan Imam.
Tangisnya pecah di hadapan Husain. Ia berkata dengan penuh penyesalan:
“Wahai Imam, akulah yang pertama menghalangimu. Maka izinkan aku menjadi yang pertama mengorbankan diri di jalanmu.”
Imam menerimanya, dan memeluknya dengan kasih. Ketika Hurr gugur, Imam Husain menatapnya dan berkata:
“Wahai Hurr, engkau benar-benar merdeka, sebagaimana namamu.”
Hurr mengajarkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada kebenaran, dan bahwa pertobatan yang tulus dapat mengubah musuh menjadi kekasih Allah. Ia wafat bukan sebagai prajurit Yazid, tetapi sebagai syuhada Ahlulbait.