Apakah Pengisalaman diperlukan?
Islamisasi orang-orang non muslim secara langsung, dengan memaksa mereka untuk masuk Islam jelas tidak ada jalan bagi agama suci ini, Islam secara tegas dan jelas mengatakan tidak ada paksaan dalam beragama Islam, Agama Islam adalah agama fitrah, ajaran-ajarannya sesuai dengan apa-apa yang sudah dimiliki manusia sejak lahir, ketika manusia memperhatikan dan mengikuti bisikan nurani lalu memperhatikan seorang muslim sejati dalam amalan dan tingkah lakunya dengan mudah mereka akan menemukan Islam, Islam adalah agama kemanusiaan, semua manusia menginginkan nilai kemanusiaannya diakui oleh semua pihak, hal ini juga yang ditawarkan oleh Islam, Islam mengajarkan keadilan untuk semua pihak, baik golongan bangsawan atau orang-orang yang dinilai rendahan, dimata Islam semua orang memiliki kedudukan sama, bahkan antara laki-laki dan perempuan secara tegas juga disebut memiliki kedudukan sama, hanya saja dibedakan dengan kadar ketakwaan mereka.
Rasul dan Ahlul Bait berdakwah dengan amalan mulia dalam kehidupan mereka, bukan hanya sekedar mengandalkan argumen kuat tidak terbantahkan serta mukjizat yang membuat mata dan pikiran manusia terkesima. Mereka adalah para pelaku nyata. Imam Ali AS sebagai pemangku tertinggi di dalam pemerintahan Islam waktu itu, secara defacto diakui kepempimpinannya oleh suni maupun Syiah namun gaji beliau sama besarnya dengan pegawai pemerintah Islam yang lain waktu itu, tidak lantas merasa Istimewa dan semaunya sendiri menggunakan baitul mall.
Penyakit Klaim
Beberapa orang yang suka mengklaim keimanan dan kekafiran orang lain sebenarnya dia sedang meminjam paksa kuasa Tuhan. Mereka ingin menjadi Tuhan-tuhan gadungan. ini jelas diluar dari sifat asli manusia. Makhluk yang mendekati hal ini hanya iblis, ketika dia disuruh menghormati Adam, namun dia merasa takabur, menggunakan sifat yang hanya milik Tuhan ini, merasa sebagai ciptaan yang jauh lebih sempurna dan prima dibandingkan makhluk-makhluk yang lain, termasuk dari Adam makhluk dari sebongkah tanah yang baru diciptakan. Bukan masalah tidak menghormatnya Iblis, tapi ketidaktaatan dan menggunakan sifat khusus Tuhan yakni sifat takabur itulah yang membuat terjerembabnya Iblis dari kedudukannya yang sangat tinggi menjadi begitu rendah. Kedua Iblis lupa bahwa dia sedang berhadapan dan bertentangan denan pencipta keberwujudannya.
Sekarang ketika ada orang yang secara serampangan menuding kelompok ini dan itu sesat, menjualnya secara masive ke media sosial, memviralkannya sekuat tenaga, berusaha mempengaruhi masyarakat yang rentan dengan info-info hoaks, tidak mampu memfilter informasi yang sampai kepada mereka. Jelas hal ini berbahaya. Karena alasan ini maka sebaiknya kajian logika perlu digalakkan, sehingga masyarakat mampu memfilter info-info yang sampai kepada mereka. Lebih dari itu tidak akan ada lagi tuhan-tuhan kecil yang menyaingi tugas Tuhan.