"Suatu ketika seorang Raja yang hanya memiliki satu mata normal dan satu kaki (mata kirinya tertembak dan kaki kanannya terpotong ketika perang) mengumpulkan para pelukis untuk melukis dirinya dengan lukisan yang indah.
Para pelukis berusaha melukis dengan indah akantetapi mereka kesulitan menyembunyikan mata kiri dan kaki kanan sang raja yang memiliki kekurangan.
Raja pun menolak lukisan mereka.
Sampai terdapat seorang pelukis muda yang menyanggupi permintaan sang Raja.
Ketika pemuda tersebut selesai melukis semua memberikan tepuk tangan dan Raja pun puas dengan lukisannya.
Pemuda tersebut melukis Raja dalam kondisi sedang memburu binatang, dan Raja dalam posisi memejamkan mata kirinya agar fokus terhadap buruan dan menempelkan kaki kanan( yg terpotong) ke tanah agar mendapat keseimbangan dan ketenangan dalam membidik sasaran." Pemuda tersebut sukses dalam menjadikan titik kelemahan menjadi titik kekuatan.