@laravelPWA
Mengkaji Wasiat Luqman Al-Hakim dalam Al-  Qur’an (bag 3)
  • Judul: Mengkaji Wasiat Luqman Al-Hakim dalam Al- Qur’an (bag 3)
  • Sumber:
  • Tanggal Rilis: 12:51:16 12-6-1404

Sebelumnya kita telah melewati 6 wasiat

Luqman yang diabadikan didalam Al-Qur’an.


 

Kali ini kita akan melanjutkan 4 wasiat

selanjutnya,

7. Jangan palingkan wajahmu !

Luqman berkata,

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari

manusia (karena sombong).” (QS.Luqman:18)

Kita sering melihat orang yang berjabat

tangan tanpa menatap wajah atau berpaling

ketika ada yang memanggilnya. Kesombongan

telah merasuki hatinya sehingga ia enggan

menatap wajah orang yang tidak se-level

dengannya.

Kesombongan sama sekali tidak mencerminkan

akhlak pengikut Rasulullah saw. Karena ketika

ada seseorang yang memanggil Nabi Muhammad,

beliau tidak hanya menoleh tapi membalikkan

seluruh badannya untuk menghormati seorang

yang menyapa beliau. Sungguh akhlak yang

begitu mulia.

 

8. Jangan berjalan di bumi dengan angkuh !

Luqman berkata,

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً

“Dan janganlah berjalan di bumi dengan

angkuh.” (QS.Luqman:18)

Jangan pernah hidup di bumi Allah dengan

kesombongan ! Karena sombong adalah sifat

utama dari setan.

Orang yang sombong adalah orang yang hina dan

lemah. Ia berusaha untuk menutupi kelemahan

dengan sifat angkuhnya. Sungguh Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan

membanggakan diri.

إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong dan membanggakan diri.”

(QS.Luqman:18)

Kondisi orang sombong seperti seorang yang

sedang naik gunung. Ia melihat orang-orang

dibawah begitu kecil dan tak berharga. Tapi

dia lupa bahwa orang-orang dibawah juga

melihatnya begitu kecil.

 

9. Sederhanakan cara berjalanmu !

Luqman berkata,

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ

“Dan sederhanakanlah dalam (cara)

berjalanmu.” (QS.Luqman:19)

Sederhanakan cara berjalanmu. Berjalanlah

dengan perlahan-lahan agar tampak sikap

tawadhu’ dan rendah hati. Sebagian orang

berjalan dengan membusungkan dada seakan ia

tidak butuh kepada apapun selain dirinya.

Sebagaimana di ayat lain Allah Berfirman,

وَلاَ تَمْشِ فِي الأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً

“Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini

dengan sombong, karena sesungguhnya engkau

tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan

mampu menjulang setinggi gunung.” (QS.al-

Isra’:37)

 

Ketika Allah Mensifati hamba-hamba-Nya, sifat

pertama yang disebut adalah cara berjalan

mereka yang penuh kerendahan hati.

وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْناً

“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih

itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi

dengan rendah hati.” (QS.al-Furqan:63)

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw begitu

tawadhu’ ketika berjalan sehingga seperti

orang yang sedang turun dari tangga.

 

10. Jangan angkat suaramu !

Luqman berkata,

وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya

seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

(QS.Luqman:19)

Janganlah terbiasa untuk mengeraskan suara

dan berteriak. Karena teriakan adalah bukti

dari sebuah perkataan begitu lemah dan tak

bernilai. Seseorang berusaha menutupi

rendahnya perkataan dengan tingginya suara.

Padahal semakin tinggi nilai intelektualitas

seseorang, ia akan semakin santun dalam

berbicara.

Dan ketika menutup ayat ini, Allah

Menyebutkan bahwa seburuk-buruk suara adalah

suara keledai. Karena keledai adalah binatang

yang suka menjerit dan mengeraskan suaranya.

Seakan ingin menegaskan bahwa siapa yang suka

berteriak maka ia tak ubahnya seperti seekor

keledai.

Semoga wasiat-wasiat Luqman ini dapat

bermanfaat dan menambah khazanah keilmuan

kita.